Selasa, 31 Mei 2011

Sejarah Singkat Jemaat Oikumene

  I. Pendahuluan
Puji syukur patut kita naikkan kepada Allah Bapa di surga, oleh karena kasih dan pemeliharaanNya maka kita dapat berkumpul bersama-sama dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Jemaat OIKUMENE Bumi Sudiang Permai yang baru kali ini diperingati setelah kurun waktu sekian tahun.
Sehubungan dengan acara ini kita semua akan mengetahui asal-usul terbentuknya gereja oikumene sebagaimana orang mengatakan : karena tak kenal maka tak tahu, karena tak tahu maka tak cinta karena tak cinta maka tak sayang. Tetapi jika kita sudah mengenal dan mengetahui pastii kita semua akan mencintai.
Selama kurun waktu sebelas tahun ini, kita mengalami banyak tantangan silih-berganti, namun kita tidak pernah putus asa, dan tetap maju pantang mundur sebagaimana motto: Pantang Biduk Surut ke Pantai karena kita menyadari dan yakin bahwa Tuhan akan senantiasa menyertai perjuangan yang mulia ini.
Kami memohon maaf bila dalam laporan yang di paparkan ini banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan, mohon diadakan koreksi dan penyempurnaan untuk kepentingan bersama.

II. Dasar Dan Tujuan Terbentuknya JEMAAT OIKUMENE
1.     Kerinduan untuk beribadah bersama bagi segenap jemaat kristiani yang berdomisili di  
         kompleks Perumahan Bumi Sudiang Permai.
2.     Tempat ibadah/ gereja induk masing-masing anggota di anggap jauh
3.     Untuk membina persekutuan dan persaudaraan secara bersama-sama.

III. Sejarah Terbentuknya GEREJA OIKOUMENE Bumi Sudiang Permai
Dengan penuh kesadaran dan keyakinan bapak Urel, sebagai Kepala Unit Pemasaran Perumnas Sudiang tahun 1996 dan Bapak Tua Simamora, memberikan saran dan usul agar membentuk Persekutuan Jemaat Kristiani yang berdomisili di Kompleks Perumahan Sudiang. Melalui saran dan usul tersebut kami sambut gembira, maka diusulkan oleh beliau (Pak Urel) agar persekutuan ini di beri nama: GEREJA OIKUMENE Bumi Sudiang Permai. Setelah nama ini diterima dan di sepakati, maka kami segera membentuk pengurus sederhana yaitu terdiri dari:
Ketua: Semuel Lanto;Wakil Ketua: Sihal Simamora; Sekretaris: Simon Mongan;
Wakil Sekretaris: Tua Simamora; Bendahara: Yurlin

Tempat ibadah disepakati di rumah Bapak Samuel Tulak di blok D. anggota-anggota yang terhimpun dalam Persekutuan Oikumene ini adalah: Gereja Toraja, Gereja Toraja Mamasa (GTM), Katholik, GPIB dan Pentakosta.
Ibadah pertama dilaksanakan tanggal 3 Maret 1996, itulah yang menjadi dasar terbentuknya persekutuan Oikumene Sudiang, yang melayani pada saat itu ialah Bapak Ruben Kapa, dan anggota yang hadir kurang lebih 20 orang. Ibadah selanjutnya bergantian Bapak Samuel Lanto, dan setiap minggu anggota semakin bertambah, sehingga kita pindah ke lantai dua. Berselang beberapa bulan melakukan ibadah bertambah anggota dari GPIL (Bapak Daun Padang dan Bapak Mathius Rammang bersama keluarga). Ibadah selanjutnya berlangsung lancar dengan bertambahnya pelayan Bapak Daun Padang dan Bapak Mathius Rammang.
Selanjutnya Bapak Pendeta M. Ramli pindah dari Soroako untuk studi lanjut di STT Intim Ujung Pandang dan tinggal di Blok I, maka di sepakati untuk meminta beliau melayani. Dengan kesediaan Bapak Pdt. M. Ramli melayani ibadah semakin lancar dan anggotapun semakin bertambah.

IV. Pelayanan
Dengan adanya anggota yang semakin bertambah sedangkan tempat yang sudah ada tidak memadai untuk menampung anggota maka di bentuklah panitia sebagai organisasi untuk mencari dana dan mencari lokasi membangun tempat ibadah, maka terbentuklah panitia yang di ketuai oleh Bapak Ir. Irsan Kasau, MS. Dan dilengkapi dengan semua seksi.
Sambil panitia bertugas mencari lokasi, dan pihak pengelola Perumnas memberikan lokasi untuk tempat membangun di Blok B tetapi situasi dan kondisi tidak memungkinkan, maka di pindahkan ke atas gunung dam mulailah panitia membuat pondasi sambil tetap beribadah di rumah Bapak Samuel Tulak. Setelah selesai pondasi, didirikanlah rangka bangunan dari kayu sebagai bentuk bangunan darurat, tetapi ulah orang yang tidak bertanggungjawab memprovokasi beberapa warga lalu memotong beberapa rangka bangunan tersebut. Dengan adanya peristiwa ini, kita tidak putus asa dan tetap melanjutkan ibadah. Dalam situasi dan kondisi ini rupanya pihak Gereja Toraja ingin memisahkan diri dan melalui bapak Ruben Kapa bahwa bulan depan kami akan mengadakan baptisan kudus, maka untuk merespon ucapan tersebut kami segera mengadakan Rapat di rumah Bapak Sikal Simarmata yang dihadiri oleh beberapa orang termasuk bapak Ruben Kapa dan Bapak Samuel Tulak dari GT dan anggota-anggota yang lain setelah saling mengemukakan pendapat, maka disampaikan bahwa gereja Oikumene harus bernaung dan dibawahi oleh salah satu gereja yang terdaftar sebagai anggota PGI, dan terjadilah versi yang disepakati yaitu GT, GTM atau GKSS. Akhirnya dalam rapat hanya ada dua versi dan diberikan kesempatan memilih ke GT atau GKSS tanpa ada paksaan.
Dalam kesempatan yang lain disampaikan bahwa yang akan ke Gereja Toraja tetap beribadah di rumah Bapak Samuel Tulak. Sementara yang ke GKSS di musyawarahkan dan meminta kepada Keluarga Bapak Petrus di Blok F, apakah beliau bersedia ditempati rumahnya untuk beribadah, dan syukurlah pada saat itu keluarga menerima dengan baik. Sampai saat ini  masih tetap terpakai oleh anak-anak sekolah minggu dan kesempatan ini kami ucapkan terima kasih. Ibadah yang dilaksanakan di rumah Bapak Petrus, status kita sebagai OIKUMENE adalah kelompok pelayanan dari GKSS, dan nanti pada Persidangan Sinode GKSS ke XIII tahun 2002 di Malino barulah diusulkan  untuk berubah status dari kelompok pelayanan menjadi satu Jemaat, setelah memenuhi syarat sesuai Tata dan Peraturan Gereja GKSS, dan diberikan nama : Jemaat  OIKUMENE Bumi Sudiang Permai.
Setelah menjadi jemaat yang resmi kita mulai membentuk struktur kemajelisan untuk memilih Penatua dan Diaken, dengan kepengurusan sebagai berikut:
Ketua             : Pendeta M. Ramli
Sektetaris       : Pnt. Drs. Karendang
Bendahara     : Pnt. Dra. Adolfina Marten.
Dalam setiap ibadah yang kita lakukan tak henti-hentinya kita selalu berdoa dan memohon agar Tuhan dapat mengabulkan setiap doa-doa untuk memperoleh tempat yang lebih baik dan layak beribadah, syukurlah dengan usaha dan doa kita dapat membeli sebidang tanah di Blok I dan telah diadakan penimbunan dan pembuatan pondasi tetapi lagi-lagi diteror dan tidak diperbolehkan membangun tanpa persetujuan dari masyarakat sekitar dan pemerintah, maka gagallah kita untuk membangun, namun kita tetap berusaha untuk meminta kesediaan warga dan izin dari pemerintah tetapi tidak berhasil.
Dengan tidak disangka adanya tawaran dari Bapak Suardi bersedia memberikan tempat beribadah maka di tawarkanlah ke beberapa gereja antara lain : GTM,  Gereja Toraja, Katholik dan GKSS. Namun dari gereja-gereja yang ditawari, tidak ada yang bersedia menerima maka Oikumene GKSS-lah yang bersedia menerima. Setelah resmi menerima tempat yang ditawarkan beliau, kita mulai berusaha dan pada tanggal 1 Januari 2003 sepakat untuk pindah ketempat yang baru dengan catatan status tanah tersebut akan di hibahkan. Selang beberapa tahun kita tempati, beribadah kita menunggu janji dari pihak Pak Suardi surat hibah tidak kunjung datang dan selalu dijanjikan maka kita sepakat untuk mengadakan pertemuan dengan beliau meminta kejelasan status tanah tersebut apakah akan dihibahkan atau dijual dengan pemikiran masa depan generasi pelanjut maka beliau meminta untuk dibeli.
Dengan tekad dan semangat dari seluruh anggota didukung oleh iman dan keyakinan, maka tanah berhasil kita beli dengan ukuran : panjang 25 meter dan lebar 17 meter, dan telah menjadi Hak Milik Jemaat Oikumene Bumi Sudiang Permai, sesuai surat Keputusan Pemerintah Kabupaten Maros dalam hal ini Bagian Pertanahan dengan Sertifikat Hak Milik lengkap dengan surat izin membangun.
Demikianlah suka dan duka sekilas pintas sejarah terbentuknya Jemaat Oikumene Bumi Sudiang Permai. Jika ada kekeliruan dalam pemaparan ini kami mengharapkan saran-saran dan perbaikan, karena kami menyadari bahwa kami adalah manusia yang penuh kekurangan dan keterbatasan  mohon  dimaafkan sebagaimana pepatah mengatakan Tak ada Gading Yang Tak Retak. Akhirnya kami mengucapkan :
Selamat memperingati HUT Jemaat OIKUMENE Bumi Sudiang Permai yang ke XI tanggal 3 Maret 2007 semoga tetap berkumandang. Tuhan Memberkati kita semua.
Hidup OIKUMENE ……….. Jaya GKSS ……….

Sudiang, 26 Februari 2007
Penulis

Pnt. Drs. Semuel Lanto
Wakil Ketua Majelis